Salah satu perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) yang selalu digaungkan sejak lama untuk menjaga kesehatan dan kebersihan pribadi adalah mencuci tangan. Perilaku ini seharusnya menjadi kebiasaan yang sangat baik, karena selain untuk menjaga kesehatan dan kebersihan, agama juga mengajarkannya.
Tangan merupakan media yang sangat ampuh untuk berpindahnya penyakit, karena tangan digunakan untuk memegang benda-benda yang seringkali tidak kita ketahui dengan pasti kebersihannya. Salah satu contoh adalah ketika kita memegang handle pintu atau pegangan dalam kendaraan, kita tidak pernah tahu apakah ada agen penyakit (virus/bakteri) yang menempel disana, bisa jadi sebelumnya dipegang oleh orang yang batuk/bersin ditutup oleh tangannya.
Kemudian tangan kita yang sudah memegang handle pintu tersebut menutup mulut kita yang menguap atau langsung memegang makanan. Jelas sudah terjadi proses perpindahan agen penyakit disana. Jika saat itu daya tahan tubuh kita lemah, dalam masa inkubasi kita pun akan mengalami gejala yang sama.
Mencuci tangan sangat diutamakan pada waktu-waktu penting, antara lain sebelum makan, setelah buang air besar, sebelum menjamah makanan, sebelum menyusui/menyiapkan susu bayi, dan setelah beraktifitas.
Sebagai kebiasaan yang baik, mencuci tangan perlu memenuhi cara yang benar, agar kita yakin bahwa seluruh permukaan tangan sudah terbasuh dan benar-benar bersih. Urutan cara-cara tersebut tergambar dalam flyer berikut ini:
Gambar di atas merupakan urutan cara mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir. Lalu bagaimana jika kita tidak menemukan air dan sabun, kita dapat menggantinya dengan larutan berbahan dasar alkohol yang biasa disebut hand-sanitizer. Urutannya sama dengan mencuci tangan menggunakan air dan sabun, hanya dimulai dengan menuangkan larutan hand-sanitizer secukupnya.
Sumber : Kementerian Kesehatan RI
0 Komentar