Header Ads

Esdekursa Ngawi

Kaderisasi Seni Budaya, Ngawi Adakan Pentas Dalang Cilik

NGAWI – Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) Ngawi selenggarakan acara Pentas dalang cilik di halaman kantor Radio Khusus Pemerintah Daerah (RKPD) Ngawi, Jumat (14/04/2017).

Sebagai Kaderisasi Seni Budaya, Ngawi Adakan Pentas Dalang Cilik. Acara ini merupakan gelaran rutin dari Pepadi sebagai salah satu bentuk kaderisasi dan pengembangan seni budaya kepada generasi muda.

Sebanyak 14 yogo (penabung gamelan) cilik, 5 sinden cilik, dan dalang Idzar Zuham kelas 6 SDN 1 Pangkur yang membawakan lakon Seno Bumbu dalam pementasan kali ini. Lebih dari 200 warga Ngawi yang turut hadir menikmati pementasan wayang oleh dalang cilik ini.

Di sebuah desa Manahilan, hidup seorang demang (tetua desa) bernama Wijrapa. Ia memiliki anak bernama Rawan. Anaknya sangat berbakti pada orang tua dan rajin beribadah, sehingga disebut anak yang anneng anung gito. Rawan juga sangat disukai oleh teman-temannya, karena ramah dan baik hati.

Pada suatu hari, punggawa (tentara) Kerajaan Ekacakara memaksa Demang Wijrapa untuk dijadikan santapan Prabu Baka. Upaya Rawan yang gagah berani untuk menyelamatkan ayahnya sia – sia belaka, karena ia tidak meiliki kekuatan untuk melawan para punggawa. Namun Rawan tidak putus asa.

Dewi Kunti mengetahui hal tersebut yang kemudian mencari Bratasena untuk menolong keselamatan Ki Demang. Melalui pertempuran yang sengit, akhirnya Bratasena berhasil mengalahkan Prabu Baka. Kematian Prabu Baka membuat negara Ekacakra kembali aman, rakyat hidup tenteram, damai dan sejahtera.

Begitulah ringkasan cerita tentang lakon Seno Bumbu yang dibawakan oleh Idzar Zuham, dalang cilik dari SDN 1 Pangkur itu. (alfa)

Sumber : KampoengNgawi.com

Posting Komentar

0 Komentar